Friday 28 February 2014

0 protokol hendak meminta




Istigfar dan Taubat kepada ALLAH SWT moga diturunkan hujan 

1. Apa Yang Disebutkan Allah Subhana Wa Ta'ala Tentang Nuh Alaihis Salam Yang Berkata Kepada Kaumnya.

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا﴿١٠﴾يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا﴿١١﴾وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

"Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu', sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai". [Nuh/71 : 10-12]

Ayat-ayat di atas menerangkan cara mendapatkan hal-hal berikut ini dengan istighfar.

a. Ampunan Allah terhadap dosa-dosanya. Berdasarkan firman-Nya :

إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا

"Sesungghuhnya Dia adalah Maha Pengampun".

b. Diturunkannya hujan yang lebat oleh Allah. Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma berkata (مِدْرَارًا) adalah (hujan) yang turun dengan deras.[4] 

c. Allah akan membanyakan harta dan anak-anak, Dalam menafsirkan ayat (وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ ) Atha' berkata : Niscaya Allah akan membanyakkan harta dan anak-anak kalian" [5] 

d. Allah akan menjadikan untuknya kebun-kebun.

e. Allah akan menjadikan untuknya sungai-sungai.
Imam Al-Qurthubi berkata : "Dalam ayat ini, juga yang disebutkan dalam (surat Hud : 3 "Artinya : Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhamnu dan bertaubat kepada-Nya) adalah dalil yang menunjukkan bahwa istighfar merupakan salah satu sarana meminta diturunkannya rizki dan hujan".[6]

Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsirnya berkata :" Maknanya, jika kalian bertaubat kepada Allah, meminta ampun kepadaNya dan kalian senantiasa menta'atiNya, niscaya Ia akan membanyakkan rizki kalian menurunkan air hujan serta keberkahan dari langit, mengeluarkan untuk kalian berkah dari bumi, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan untuk kalian, melimpahkan air susu perahan untuk kalian, membanyakan harta dan anak-anak untuk kalian, menjadikan kebun-kebun yang di dalamnya bermacam-macam buah-buahan untuk kalian serta mengalirkan sungai-sungai diantara kebun-kebun itu (untuk kalian)".[7]

Demikianlah, dan Amirul Mukminin Umar bin Khaththab Radhiyallahu 'anhu juga berpegang dengan apa yang terkandung dalam ayat-ayat ini ketika beliau memohon hujan dari Allah Ta'ala.

Mutharif meriwayatkan dari Asy-Sya'bi : "Bahwasanya Umar Radhiyallahu 'anhu keluar untuk memohon hujan bersama orang banyak. Dan beliau tidak lebih dari mengucapkan istighfar (memohon ampun kepada Allah) lalu beliau pulang. Maka seseorang bertanya kepadanya, 'Aku tidak mendengar Anda memohon hujan'. Maka ia menjawab, 'Aku memohon diturunkannya hujan dengan majadih[8] langit yang dengannya diharapkan bakal turun hujan. Lalu beliau membaca ayat.

اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا﴿١٠﴾يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا

"Mohonlah ampun kepada Tuhamu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat".[Nuh/71 : 10-11]. [9]

Imam Al-Hasan Al-Bashri juga menganjurkan istighfar (memohon ampun) kepada setiap orang yang mengadukan kepadanya tentang kegersangan, kefakiran, sedikitnya keturunan dan kekeringan kebun-kebun.

Imam Al-Qurthubi menyebutkan dari Ibnu Shabih, bahwasanya ia berkata :"Ada seorang laki-laki mengadu kepada Al-Hasan Al-Bashri tentang kegersangan (bumi) maka beliau berkata kepadanya, 'Ber-istighfar-lah kepada Allah!. Yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya, 'Ber-istighfar-lah kepada Allah!. Yang lain lagi berkata kepadanya, 'Do'akanlah (aku) kepada Allah, agar Ia memberiku anak!, maka beliau mengatakan kepadanya, 'Ber-istighfar-lah kepada Allah!. Dan yang lain lagi mengadu kepadanya tentang kekeringan kebunnya maka beliau mengatakan (pula) kepadanya, 'Ber-istighfar-lah kepada Allah!".

Dan kami menganjurkan demikian kepada orang yang mengalami hal yang sama. Dalam riwayat lain disebutkan :"Maka Ar-Rabi' bin Shabih berkata kepadanya, 'Banyak orang yang mengadukan macam-macam (perkara) dan Anda memerintahkan mereka semua untuk ber-istighfar. [10]. Maka Al-Hasan Al-Bashri menjawab, 'Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri. Tetapi sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh.

اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا﴿١٠﴾يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا﴿١١﴾وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai- sungai". [Nuh /71: 10-12] [11]

Allahu Akbar ! Betapa agung, besar dan banyak buah dari istighfar ! Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang pandai ber-istighfar. Dan karuniakanlah kepada kami buahnya, di dunia maupun di akhirat. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan. Amin, wahai Yang Mahahidup dan terus menerus mengurus mahluk-Nya.

2. Ayat Lain Adalah Firman Allah Yang Menceritakan Tentang Seruan Hud Alaihis Shalatu Was Sallam Kepada Kaumnya Agar Ber-istighfar.

وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ

"Dan (Hud berkata), Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat lebat atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa". [Hud /11: 52]

Al-Hafiz Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat yang mulia di atas menyatakan : "Kemudian Hud Alaihis salam memerintahkan kaumnya untuk ber-istighfar yang dengannya dosa-dosa yang lalu dapat dihapuskan, kemudian memerintahkan mereka bertaubat untuk masa yang akan mereka hadapi. Barangsiapa memiliki sifat seperti ini, niscaya Allah akan memudahkan rizkinya, melancarkan urusannya dan menjaga keadaannya. Karena itu Allah berfirman.

يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا

"Niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat lebat atasmu" [12]

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang memiliki sifat taubat dan istighfar, dan mudahkanlah rizki-rizki kami, lancarkanlah urusan-urusan kami serta jagalah keadan-keadaan kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha mengabulkan do'a. Amin, whai Dzat Yang Memiliki keagungan dan kemuliaan.

3. Ayat Lain Adalah firman Allah.

وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ

"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepadaNya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari Kiamat". [Hud/11 : 3]

Pada ayat yang mulia di atas, terdapat janji-janji dari Allah Yang Mahakuasa dan Maha Menentukan berupa kenikmatan yang baik kepada orang yang ber-istighfar dan bertaubat. Dan maksud dari firmanNya.

يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا

"Niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu". 

Sebagaimana dikatakan oleh Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'anhuma adalah. 'Ia akan menganugrahi rizki dan kelapangan kepada kalian'. [13]

Sedangkan Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan :"Inilah buah istighfar dan taubat. Yakni Allah akan memberikan kenikmatan kepada kalian dengan berbagai manfaat berupa kelapangan rizki dan kemakmuran hidup serta Ia tidak akan menyiksa kalian sebagaimana yang dilakukanNya terhadap orang-orang yang dibinasakan sebelum kalian". [14]

Dan janji Tuhan Yang Mahamulia itu diutarakan dalam bentuk pemberian balasan sesuai dengan syaratnya. Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi berkata :"Ayat yang mulia tersebut menunjukkan bahwa ber-istighfar dan bertaubat kepada Allah dari dosa-dosa adalah sebab sehingga Allah menganugrahkan kenikmatan yang baik kepada orang yang melakukannya sampai pada waktu yang ditentukan. Allah memberikan balasan (yang baik) atas istighfar dan taubat itu dengan balasan berdasarkan syarat yang ditetapkan".[15] 

4. Dalil Lain Bahwa Istighfar Dan Taubat Adalah Diantara Kunci-Kunci Rizki 

Yaitu hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Daud, An-Nasa'i, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'anhuma ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

مَنْ أَكْشَرَ الْاِسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا، وَمِنْ كُلِّ ضِيْقٍ مَخْرَ جًَا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْشُ لاَ يَحْتَسِبُ

"Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah[16] niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan dan Allah akan memberinya rizki (yang halal) dari arah yang tidak disangka-sangka [17]".

Dalam hadits yang mulia ini, Nabi yang jujur dan terpercaya, yang berbicara berdasarkan wahyu, Shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan tentang tiga hasil yang dapat dipetik oleh orang yang memperbanyak istighfar. Salah satunya yaitu, bahwa Allah Yang Maha Memberi rizki, Yang Memiliki kekuatan akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka dan tidak diharapkan serta tidak pernah terdetik dalam hatinya.

Karena itu, kepada orang yang mengharapkan rizki hendaklah dia bersegera untuk memperbanyak istighfar (memohon ampun), baik dengan ucapan maupun dengan perbuatan. Dan hendaknya setiap muslim waspada!, sekali lagi hendaknya waspada! dari melakukan istighfar hanya sebatas dengan lisan tanpa perbuatan. Sebab ia adalah pekerjaan para pendusta. 


sumber klik

aku berpesan kepada diri aku dan kepada pembaca blog MK marilah kita beristigfar kepada ALLAH SWT dengan penuh keikhlasan dan rasa rendah diri mohon keampunan kepadaNya di atas segala kelalaian kita .semoga ALLAH SWT merahmati kita dan menurunkan hujan 
in syaa allah ...

Tuesday 25 February 2014

0 kategori 1 ,2 dan tiga ...pilihlah



Tiga Kategori Manusia 

Mujahid Fathi Yakan di dalam kitabnya, Maza Ya’ni Intima-i Li al-Islam, telah menyatakan bahwa di dunia terdapat tiga katagori manusia.
Kategori Pertama
Golongan yang hidup hanya untuk dunia semata-mata. Mereka dinamakan sebagai golongan ad-Dahriyyun. Sikap mereka jelas seperti yang dinyatakan di dalam al-Quran:
“Dan tentu akan mereka katakan: “Hidup hanyalah  kehidupan kita di dunia sahaja dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi ” .- Surah al-An’am: ayat 29
“Dan mereka berkata: “Kehidupan tidak lain hanyalah kehidupan dunia sahaja,  kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa. Dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah mempersendakan sahaja.”
- Al Jatsiyah: ayat 24
Kategori Kedua
Golongan yang telah hilang pedoman, terumbang-ambing, aqidahnya telah celaru , mereka melakukan kesesatan dan menyimpang dari jalan Allah SWT dalam kehidupan duniawi. Namun mereka masih menyangka mereka membuat kebaikan. Meskipun mereka mempunyai kepercayaan kepada Allah SWT dan Hari Kiamat  tetapi aqidah mereka hanyalah gambaran semata-mata yang terputus hubungan dengan aktiviti  harian atau amalan hidup mereka. Mereka itu pada hakikatnya berfahaman materialistik walaupun kadangkala mereka melakukan kerja-kerja yang berbentuk kerohanian.
Kategori Ketiga
Golongan yang menganggap bahawa dunia ini sebagai ladang tanaman untuk mendapat atau memungut hasilnya di akhirat kelak. Golongan ini benar-benar beriman dengan Allah SWT. Mereka mengetahui hakikat hidup serta memahami nilai dunia berbanding dengan Hari Akhirat. Allah SWT membandingkan mereka seperti dalam FirmanNya:
“Dan tidaklah kehidupan dunia ini selain daripada permainan  dan bersenda gurau semuanya. Dan sungguhnya kehidupan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kamu memahaminya.”- Surah al-An’am: ayat 32
Mereka yang benar-benar beriman menganggap dunia sebagai medan perlumbaan untuk mentaati Allah SWT dan mencari keredhaanNya. Seluruh bidang hidupnya  (ilmu, perniagaan,pekerjaan,  kekayaan, rumah, masa dan fikiran) diarahkan kepada jalan Allah SWT , tidak ada sesaat pun untuk berpesta  maksiat  dengan kemudahan yang Allah berikan termasuk semua pancaindera yang ada pada kita.adalah milik Allah SWT.
Oleh itu marilah kita perbanyakkan mengingati ALLAH SWT di dalam hati dengan zikrullah atau solat dengan penuh keikhlasan mengharapkan hanya rahmat dan redha ALLAH semata-mata .

Thursday 13 February 2014

0 Kenalilah



"Kenalilah Allah waktu kamu senang, niscaya Allah akan mengenalimu waktu kamu dalam kesulitan."
(HR.Tirmidzi)"

”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga” 
(HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)

Abu Dzar berkata,

”Katakanlah padaku wahai Rasulullah SAW , ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka.
” Nabi SAW bersabda,”Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah kebaikan karena dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh yang semisal.” Lalu Abu Dzar berkata lagi,”Wahai Rasulullah SAW, apakah ’laa ilaha illallah’ merupakan kebaikan?” Nabi SAW bersabda,”Kalimat itu (laa ilaha illallah) merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan.” 
(Dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, 55)

Perlu diketahui bahwa Laa Ilaaha Illallah tidak cukup hanya diucapkan di lisan saja. Akan tetapi harus bersumber dari hati yang ikhlas dan kemudian dibuktikan dengan pengamalan dari apa yang di kandung oleh Laa Ilaaha Illallah yaitu memurnikan ibadah hanya untuk Allah semata dan menjauhi segala bentuk kesyirikan. 

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “sesunguhnya Allah mengharamkan bagi neraka orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dengan mengharap wajah Allah. 
(H.R. Al Bukhari dan Muslim) 

Sentiasalah kita mengingati ALLAH SWT di dalam hati dengan zikrullah atau solat dengan penuh keikhlasan mengharapkan hanya rahmat dan redha ALLAH semata-mata




Monday 10 February 2014

0 rahsia mencari redha ALLAH




Al Quran merupakan mukjizat teragung Nabi Muhammad S.A.W yang menjadi panduan umat Islam selagi mereka berpegang teguh dengannnya. 
Nuzul bererti turun atau berpindah manakala Al Quran bermakna bacaan atau himpunan. Ia dikatakan sebagai bacaan kerana Al Quran itu untuk dibaca. Ia juga dikatakan himpunan kerana dalam Al Quran itu terhimpun ayat-ayat yang menjelaskan pelbagai perkara yang meliputi soal tauhid, ibadat, jenayat, muamalat, munakahat dan sebagainya.

            Peristiwa nuzul Al Quran berlaku pada malam Jumaat, 17 Ramadhan, di Gua Hira' tahun ke-41 daripada keputeraan Nabi Muhammad S.A.W. melalui perantaraan malaikat Jibril. Dan ini ditegaskan melalui firman Allah yang bermaksud :

            " Ramadhan yang padanya diturunkan Al Quran menjadi petunjuk bagi sekalian manusia, dan menjadi keterangan yang menjelaskan petunjuk dan menjelaskan perbezaan antara yang benar dan yang salah "
( Surah Al Baqarah : 185 )

            Al Quran diturunkan secara beransur-ansur dalam masa 23 tahun. 13 tahun di Makkah dan 10 tahun di Madinah. Ia dinamakan mukjizat teragung kerana kehebatannya. Antaranya ialah :

1.    Allah berfirman yang bermaksud :
" Katakanlah wahai Muhammad, sesungguhnya jika sekalian manusia dan jin berhimpun dengan tujuan hendak membuat dan mendatangkan sebanding dengan Al Quran ini, mereka tidak akan mendapat membuat dan mendatangkan sebanding dengannya walaupun mereka membantu sesama sendiri."
( Surah Al Isra' : 88 )

2.    Orang yang membaca, menghafaz dan melihat Al Quran sambil memikirkan keajaiban yang ada pada susunannya diberikan pahala.

3.    Al Quran sumber hidayah bagi kebahagiaan hidup umat Islam di dunia dan di akhirat

4.    Tidak sesiapa pun samaada di kalangan manusia atau jin yang mampu mencipta ayat yang menyerupai Al Quran. Firman Allah yang bermaksud :

" Dan jika kamu merasa ragu-ragu dengan apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami, bawalah satu surah yang seumpamanya, ajaklah penolong-penolong kamu, selain Allah, sekiranya kamu orang yang benar."
( Surah Al Baqarah : 23 )

5.    Al Quran merupakan mukjizat tertinggi dan teristimewa yang hanya dikurniakan kepada Nabi Muhammad S.A.W.

6.    Manusia belum mampu menyelami dan menerokai rahsia Al Quran secara menyeluruh sehingga ke hari ini. Ini bererti kehebatan, kesaktian, keagungan dan keunggulan Al Quran secara tersendiri dengan pengertiannya yang amat luas dan mendalam kekal terpelihara hingga kiamat.

7.    Al Quran merupakan petunjuk jalan kebenaran. Membawa manusia daripada kegelapan kepada cahaya terang. Allah berfirman yang bermaksud :

" Inilah Kitab yang tiada keraguan padanya, menjadi petunjuk kepada orang yang bertaqwa. "
( Surah Al Baqarah : 22 )

8.    Membaca Al Quran mendapat ganjaran pahala dan syafaat daripada Allah. Rasulullah S.A.W bersabda dengan maksudnya :

" Bacalah Al Quran, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat kepada pembacanya. "

Sesungguhnya Al Quran mempunyai 3 hak yang wajib ke atas umat Islam untuk menunaikannya :

1.    Hak untuk membaca kepadanya
2.    Hak untuk memahaminya dan menjiwainya
3.    Hak untuk beramal dengan seluruh isi kandungannya

Beberapa peringatan untuk kita bersama :

1.    Al Quran diturunkan adalah untuk dibaca dan diamalkan bukan setakat dijadikan perhiasan
2.    Al Quran tidak akan menjadi syifa' ( ubat ) bagi orang-orang yang ingkar dan zalim
3.    Al Quran menjadi petunjuk kepada orang-orang bertaqwa.
4.    Hati yang keras boleh dilembutkan dengan hidayah Al Quran dengan izin Allah
5.    Pesan Nabi Muhammad S.A.W : 

" Aku tinggalkan 2 perkara yang jika kamu berpegang kepada keduanya, nescaya kamu tidak akan sesat selama-lamanya, iaitu Al Quran dan sunnahku. "



Jika kita mencari redha ALLAH SWT ...bacalah Al Quran tadaburlah Al Quran dan cubalah semampu yang mungkin mengamalkan Al Quran atau selaraskan kehendak-kehendak kita mengikut kehendak ALLAH SWT dengan keikhlasan
Kerana janji ALLAH SWT pasti akan menunjuki jalan yang lurus serta keluarkan kita dari kegelapan kepada cahaya .

Dengan (Al-Quran) itu Allah menunjukkan jalan-jalan keselamatan serta kesejahteraan kepada sesiapa yang mengikut keredaanNya, dan (dengannya) Tuhan keluarkan mereka dari gelap-gelita (kufur) kepada cahaya (iman) yang terang-benderang, dengan izinNya; dan (dengannya juga) Tuhan menunjukkan mereka ke jalan yang lurus.
                                                                                                                                (Al-Maaidah 5:16)

Janji ALLAH juga tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum itu jika sesuatu kaum itu tidak mahu mengubahnya sendiri .

...Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki untuk menimpakan kepada sesuatu kaum bala bencana (disebabkan kesalahan mereka sendiri), maka tiada sesiapapun yang dapat menolak atau menahan apa yang ditetapkanNya itu, dan tidak ada sesiapapun yang dapat menolong dan melindungi mereka selain daripadaNya.
                                                                                                                             (Ar-Ra'd 13:11)

Marilah sama-sama kita mengamalkanya dan memperbanyakkan mengingati ALLAH SWT di dalam hati dengan penuh keikhlasan dengan zikir yang paling utama klik

 sumber dan diolah sedikit 




Friday 7 February 2014

0 rahsia yang tak boleh disembunyikan




Wahai Ahli Kitab! Sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami (Muhammad, s.a.w) dengan menerangkan kepada kamu banyak dari (keterangan-keterangan dan hukum-hukum) yang telah kamu sembunyikan dari Kitab Suci, dan ia memaafkan kamu (dengan tidak mendedahkan) banyak perkara (yang kamu sembunyikan). Sesungguhnya telah datang kepada kamu cahaya kebenaran (Nabi Muhammad) dari Allah, dan sebuah Kitab (Al-Quran) yang jelas nyata keterangannya.
(Al-Maaidah 5:15)

terbaca surah dan ayat di atas ...
teringat keadaan aku dahulu sebelum mengenal agama ALLAH iaitu agama islam yang haq 
sememangnya aku beragama islam ,tapi hanya islam keturunan 
tidak pernah mengamalkan al quran dan hadis di dalam kehidupan seharian
kehidupan aku hanya berlandaskan akal logik dan nafsu sahaja 
akan tetapi setelah aku disarankan oleh seorang kawan 
supaya banyak mengingati ALLAH SWT di dalam hati dengan kalimah tauhid dan penuh keikhlasan mengharapkan hanya rahmat dan redha ALLAH semata-mata di samping menjaga solat fardhu ...
aku mula dapat merasai kemanisan beragama ...
aku mula dapat memahami isi-isi al quran ,walaupun sedikit 
aku dapat mengamalkan sunah-sunah Baginda Rasullallah SAW 
seperti solat sunat dhuha ,puasa isnin dan khamis dan juga solat malam 
ketenangan di hati semakin dirasai walaupun berhadapan pelbagai dengan masalah di dalam kehidupan 
hidup semakin terarah kepada al quran dan hadis apabila mengalami masalah ...

jika dahulu aku di landa masalah ,aku akan cari jalan penyelesaian dengan cara aku sendiri 
tidak pernah hendak melakukan solat sunat mohon penyelesaian dari ALLAH SWT 
tidak pernah juga membuka al quran untuk membaca dan mencari apakah kehendak ALLAH kepada aku dalam permasalahan yang aku lalui 

itulah yang aku ingin berkongsi di sini 
kerana pada ayat di atas jelas menerangkan ...
bahawa sesiapa sahaja yang semakin memahami dan merasai kenikmatan beragama 
harus berkongsi dan menyampaikan pula kepada orang lain 
kerana agama islam itu untuk seluruh jin dan manusia 
bukanya untuk kita seorang sahaja 
tetapi haruslah kita berhati-hati akan sumbernya ,adakah dari al quran dan hadis 

inilah yang aku amalkan klik  sini 
dan sentiasalah kita menjaga ...
-niat 
-yakin dan 
-ikhlas 

-Setiap perkara bermula daripada niat ,samada ibadah ataupun pekerjaan .Jadi kita harus menjaga niat supaya ianya bulat hanya kerana ALLAH ta'ala 

” Daripada Amirul Mukminin Abu Hafs bin Umar bin Al-khattab bin Nufail bin ‘Uzza bin Rayaah bin Abdullah bin Qurthi bin Razaah bin ‘Adiyya bin Ka’aab bin Luaai bin Ghalib al-quraisy al-’adawiy redha Allah keatas nya berkata : 
aku telah mendengar Rasulullah (s.a.w) bersabda : ” Sesungguhnya setiap amalan itu dimulai dengan niat, dan sesungguhnya keatas setiap manusia itu ( dibalas ) mengikut apa yang telah diniatkannya, barang sesiapa yang berniat berhijrah kerana Allah dan RasulNya maka hijrahnya adalah kerana Allah dan RasulNya, dan barang sesiapa yang berniat berhijrah kerana dunia atau perempuan yang ingin dinikahinya maka hijrahnya itu adalah kerana kedua-duanya ( dunia dan perempuan yang ingin dinikahi ).
( Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim )

-Menyakini bahawa hanya  ALLAH SWT yang berkuasa keatas setiap sesuatu ,tiada kuasa selain ALLAH 

Allah yang menciptakan tujuh petala langit dan (Ia menciptakan) bumi seperti itu; perintah Allah berlaku terus menerus di antara alam langit dan bumi. (Berlakunya yang demikian) supaya kamu mengetahui bahawa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu, dan bahawa sesungguhnya Allah tetap meliputi ilmuNya akan tiap-tiap sesuatu.
(At-Talaaq 65:12)


-Ikhlaslah dalam setiap amal perbuatan tidak mengharapkan ganjaran kecuali rahmat dan redha ALLAH SWT semata mata 

Pada hal mereka tidak diperintahkan melainkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ibadat kepadaNya, lagi tetap teguh di atas tauhid; dan supaya mereka mendirikan sembahyang serta memberi zakat. Dan yang demikian itulah Agama yang benar.
(Al-Bayyinah 98:5)

dan adalah lebih bermanafaat jika kesinambungan itu disertakan pula dengan mengingati ALLAH SWT di dalam hati setiap masa dengan 
kalimah tauhid  
(LAA ILAAHA ILLALLAAH MUHAMMADA RASULLALLAH)

selawat  
(allahhum masollia'la muhammad)istigfar 
(astagfirulllah hal azim)

hanya kerana ALLAH lil'lah hi'ta'ala 
di samping menjaga solat fardhu  
kerana solat itu tiang agama 
Langit yang tujuh dan bumi serta sekalian makhluk yang ada padanya, sentiasa mengucap tasbih bagi Allah; dan tiada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memujiNya; akan tetapi kamu tidak faham akan tasbih mereka. Sesungguhnya Ia adalah Maha Penyabar, lagi Maha Pengampun. (Al-Israa' 17:44)

aku adalah sepertimana sangkaan hambaku dan aku bersama denganya ketika ia mengingati aku .jika ia ingat kepada aku di dalam hatinya ,aku ingat kepadanya di dalam hati ku .dan jika ia ingat kepada ku di khalayak ramai ,nescaya aku pun ingat kepadanya dalam khalayak ramai yang lebih baik .dan jika ia mendekati kepada ku sejengkal ,aku pun mendekatinya sehasta .dan jika ia mendekati ku sehasta ,nescaya aku mendekatinya sedepa .dan jika ia datang kepada ku berjalan ,maka aku datang kepadanya sambil berlari
(hadis qudsi riwayat syaikhan dan tarmizi dari abu hurairah ra)

"(Iaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan zikrullah". Ketahuilah dengan "zikrullah" itu, tenang tenteramlah hati manusia.(Ar-Ra'd 13:28)

Oleh itu ingatlah kamu kepadaKu (dengan mematuhi hukum dan undang-undangKu), supaya Aku membalas kamu dengan kebaikan; dan bersyukurlah kamu kepadaKu dan janganlah kamu kufur (akan nikmatKu).(Al-Baqarah 2:152)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Popular posts

 

mencari kebenaran Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates